2019 : TIDAK BOSAN, UNESA CATAT REKOR MURI LAGI! [Flash Mob Tari Remo dengan Penari Terbanyak]


[sumber : dokumen pribadi]

Di kesempatan ini, untuk pertama kalinya, dengan bangga, saya bakal bikin sebuah artikel di luar lingkup novel. Artikel ini berisi tentang pemecahan rekor muri oleh salah satu universitas negeri yang ada di Surabaya, yakni Universitas Negeri Surabaya dalam rangka merayakan Dies Natalis-nya. Loh? Kenapa harus Universitas Negeri Surabaya? Iya, kan saya bagian dari mahasiswa disana, eaa.


Jadi, seperti apa keseruannya? Yuk, baca sampai selesai.

***

Peringatan Lustrum XI dan Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Surabaya atau biasa disingkat UNESA ini dimeriahkan dengan serentetan acara dan lomba, termasuk salah satunya adalah konser UNESArt yang dengan eksklusif mengundang “The Father of Broken Heart” alias Didi Kempot pada tanggal 13 Desember 2019 lalu.


Dan pada hari ini, tanggal 19 Desember 2019, merupakan puncak dari Lustrum XI dan Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Surabaya. Dimana pada pagi hari ini, setelah dilaksanakan upacara disertai dengan  pelepasan balon dan burung merpati, serta pemecahan rekor muri berupa flash mob Tari Remo, yang notabene tari tradisional khas Jawa Timur.

[sumber : dokumen pribadi]

[sumber : idacreative]

Bertempat di halaman rektorat Universitas Negeri Surabaya, sebanyak 2.655 peserta yang berasal dari tokoh masyarakat, sivitas akademika, karyawan, 17 sanggar tari se-Jawa Timur, dan beberapa sekolah undangan ini melenggak lenggokkan tubuhnya mengikuti alunan musik live yang berasal dari Tim Karawitan Manohara - Gamelan Sawunggaling (produk lokal UNESA dari Fakultas Bahasa dan Seni).

[sumber : dokumen pribadi]

Perwakilan dari Museum Rekor Dunia Indonesia, menyatakan bahwa flash mob Tari Remo Millenial kali ini resmi tercacat sebagai rekor dunia dengan berada di urutan ke-9370 dan merupakan rekor ke-4 UNESA yang telah tercatat di MURI. Loh kok sudah 4? Emang yang lain apa aja? 

[sumber : idacreative]

Berikut ini adalah catatan rekor MURI Universitas Negeri Surabaya :

  1. Pantomim di Kereta Api yang diikuti oleh 15 peserta pada 26 Mei 2013.
  2. Manipulasi Olahraga yang diikuti oleh 500 manipulator dan 1.500 peserta pada 26 Mei 2013.
  3. Menyanyikan Lagu Nasional dengan Bahasa Isyarat yang diikuti oleh 1.964 peserta pada 19 Desember 2018.
  4. Flash Mob Tari Remo Millenial yang diikuti oleh 2.655 peserta pada 19 Desember 2019.


Flash mob Tari Remo ini digelar sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian budaya terhadap anak muda zaman sekarang yang mulai kurang minat terhadap budaya lokal, salah satunya dalam hal tari tradisional. Ya, kan tau sendiri lah, anak muda zaman sekarang lebih suka dugem dan nge-dance daripada nari tradisional, ups. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sebuah upaya untuk menyadarkan kaum rebahan *eh bukan, maksud saya kaum millenial bahwa Jawa Timur memiliki tari tradisional yang harus tetap dijaga dan dilestarikan keberadaanya, yaitu Tari Remo.

[sumber : google]

By the way, mohon maaf jika dokumentasinya diambil dari samping ataupun belakang, bukan dari depan, karena posisi saya sendiri adalah salah satu dari 2.655 penari remo-nya. Dan, karena ini sudah mencapai penghujung artikel, saya bakal negasin lagi, kalo artikel ini saya tulis sebagai bentuk dari rasa bangga saya terhadap kampus tercinta. Aseek.


Oiya, sepertinya untuk tahun berikutnya, di tanggal yang sama, yakni setiap 19 Desember akan ada artikel khusus mengenai Dies Natalis Universitas Negeri Surabaya. Jadi nggak sabar, nunggu apa lagi yang disiapin UNESA buat rekor selanjutnya. Semoga di tahun depan, UNESA bisa mencatatkan rekornya lagi ya?


Terima kasih sudah membaca.


Jangan lupa, beri tanggapanmu tentang artikel ini, entah ungkapan kagum atau harapan dan do'a untuk Universitas Negeri Surabaya.


Dari saya untuk UNESA, dari UNESA untuk Indonesia, dan dari Indonesia untuk dunia.






Salam,
Millenial Berbudaya
Continue reading 2019 : TIDAK BOSAN, UNESA CATAT REKOR MURI LAGI! [Flash Mob Tari Remo dengan Penari Terbanyak]