,

REVIEW + RESENSI NOVEL "RESIST YOUR CHARM" by Ega Dyp [Pesonamu Sungguh Mematikan!]




Judul : Resist Your Charm
Penulis : Ega Dyp
Penerbit : Bentang Pustaka
Genre : Fiksi Remaja
Halaman : 336 halaman
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-602-430-161-3
Harga : Rp 74.000
Rate : 🌟🌟🌟🌟🌟
Blurb :

Baru kali ini Kinar nemuin cowok yang super nyebelin seperti Romeo. Dia arogan, pemarah, tukang ngatur, dan suka seenaknya sendiri. Bagi Kinar, nggak ada yang menarik dari cowok itu, kecuali tampang ganteng. Poin itu bahkan nggak berpengaruh lagi bagi Kinar karena kelakuan minus cowok itu.

Sialnya, adik perempuan Kinar yang baru masuk SMA Pelita malah jatuh hati sejatuh-jatuhnya kepada Romeo. Mau tak mau, Kinar harus turun tangan. Ia nggak mau adiknya sampai terluka perasaan.

Apesnya lagi, gara-gara mengambil tindakan bodoh agar dapat menjamin kebahagiaan adik tersayangnya, Kinar malah menjerumuskan diri ke dalam masalah baru. Percayalah, nggak ada hal yang lebih buruk daripada terpaksa berada dalam ikatan perjanjian dengan orang nomor satu yang paling kamu benci.

***

⚠ POSTINGAN PERTAMA DI TAHUN 2019 ⚠
(Persetan kalo ini sudah pertengahan Maret.
Yang penting masih tahun 2019)


HALO? APA KABAR? MASIH ADAKAH YANG SETIA MENUNGGU BLOG INI UPDATE? KALO IYA, TERIMA KASIH. KALO ENGGAK, HUHU, SAYA SEDIH.


Sebelumnya, saya benar-benar minta maaf kepada para readers tercinta atas ke-ngaret-an dan ke-malas-an saya untuk update blog ini. Percayalah, saya bukannya kehabisan stok bacaan, tapi kehabisan stok cogan *eh bukan, maksud saya stok waktu luang. Kalau kalian mikir saya ini super duper sibuk, sampe-sampe lupa caranya makan, kalian salah. Ya, walaupun nggak sepenuhnya salah sih. Tapi memang kenyataannya saya ini sedang “sibuk” tapi tanpa pakai embel-embel “super duper”. Gimana sih ah, belibet banget bahasa saya -_-


Kata “sibuk” versi saya disini adalah sibuk menghadapi serangkaian ujian hidup *eh bukan, tapi Try Out, USBN, UNBK, dan sebangsanya, sibuk belajar mantepin materi ujian biar kagak bloon-bloon amat kek sapi, sibuk tirakat buat nyiapin masa depan yang cerah sama kamu *eh, dan juga sibuk menata hati yang porak poranda karena sikap manismu *eh, bucin nih author-nya wkwk. Canda elaaah, baper amat.


Seperti yang saya bilang di postingan sebelum-sebelumnya, saya nggak akan kembali tanpa membawa kebahagiaan *sok banget gitu gase? Hmm, kebahagiaan disini bukan berupa habis dating bareng doi, tapi berupa sebuah ulasan novel fiksi remaja berjudul “Resist Your Charm” karya Ega Dyp.


Fyi, Resist Your Charm ini adalah salah satu cerita jebolan wattpad yang dinovelkan. Di wattpad, cerita ini dipublish oleh akun @beliawritingmarathon . Kalau kalian penikmat dan penggila dunia orange pasti tahu kan, tentang akun tersebut? YUP! Akun dari penerbit Bentang Pustaka yang menampung para finalis dalam ajang tulis-menulis.


Nah, Resist Your Charm ini sepantaran sama Melted, Defeated by Love, Perfect Couple, dan lainnya yang masuk dalam seri Addictive Wattpad. Selain seri tersebut, ada beliawritingmarathon batch 1, seperti Dear Heart, Why Him?, Extented Goodbye, The Salad Days, Recalling the Memory, dan lainnya. Oiya, masih ada seri lainnya, seperti beliawritingmarathon batch 2,  misalnya, Drama, Pelik, Keki, Modus, dan teman-temannya. Terakhir, ada High School Series, yang baru-baru ini diterbitkan, contohnya Barga, Lavina, Geigi, Yasa, Shea, Iris, dan sederet cerita lainnya. Hingga sekarang, akun @beliawritingmarathon masih aktif melahirkan cerita-cerita unik yang remaja banget dan berhasil mencuri hati readers belia, termasuk saya hehe.


Okay, cuap-cuapnya segitu saja yaa. Saya nggak mau banyak-banyak. Nanti kalian bosen baca dan gumoh sendiri.


Hitung mulai 1 sampai 3 untuk lanjut ke review-nya.


1!


2!


3!


TING! TONG!


***


Cerita dibuka dengan prolog menyebalkan kedua tokoh utama cerita. Lebih tepatnya yang menyebalkan disini adalah Romeo -tokoh utama pria-, dimana ia melemparkan jaket tepat di wajah Kinara. Tidak hanya itu, Romeo juga dengan seenak jidat menyuruh Kinara untuk mengirim e-mail berisi tugas Bahasa Indonesia miliknya yang akan dikumpulkan besok, juga meminta untuk dibawakan bekal nasi goreng telur besok pagi. Kinara yang kesal setengah modar, tapi nggak bisa ngapa-ngapain hanya bisa menerima, ikhlas, sabar, dan membatin. Tipikal manusia strong gitu ya?


Jadi, sebenarnya, kenapa Kinara begitu patuh dan tunduk pada semua ucapan serta perintah Romeo? Apakah ini kisah si kaya dan si miskin seperti Meteor Garden atau The Heirs? Benarkah se-klise itu? Temukan jawabannya di paragraf selanjutnya.


Sebenarnya, Kinara adalah manusia pertama yang berani membenci Romeo, disaat semua siswi di sekolah begitu mendamba sosok tampan itu. Dari sini saya jadi inget drama Meteor Garden. Sosok Kinara ini bagaikan tokoh Shan-cai, dan Romeo ini Ah Tse. Oke ya, kalimat sebelum ini abaikan saja.


Namun, sebuah kenyataan pahit membuat Kinara harus menurunkan ego dan harga dirinya, yaitu ketika Kania -adik kandung Kinara- begitu mencintai Romeo, bahkan saat hari pertama masuk SMA Pelita dan meminta bantuannya untuk menjadi “mak comblang”. Nalurinya sebagai “anti-Romeo” seketika amblas berganti dengan naluri seorang kakak yang baik. Yup! Kinara menyetujui permintaan konyol adik kesayangannya itu dan segera menemui Romeo ketika di sekolah, mengatakan perihal ketertarikan adiknya terhadap Romeo.


“Lo benci setengah mati sama gue, tapi adik lo malah suka sama gue?” [page 6]


Kinara memohon pada Romeo agar mau membuka hatinya untuk Kania. Pasalnya, rasa cinta Kania meminta untuk segera terbalaskan. Melihat Kinara memohon seperti itu, terlintas ide gila dalam kepala Romeo. Pikirnya, anggap saja ini sebagai imbalan jikalau nanti ia benar-benar membuka hati untuk Kania sesuai yang diminta Kinara.


“Lo jadi asisten pribadi gue.” [page 7]


Nah, setelah perjanjian itu, mulailah skenario dimana Romeo mendekati Kania, seolah-olah ia benar-benar menyukai dan membalas perasaan adik kelasnya itu. Disisi lain, tepatnya bagi Kinara, ini adalah kehidupan paling mengerikan yang tak pernah sekalipun terlintas dalam kamus hidupnya. Jadi asisten pribadi Romeo -yang kasarnya disebut budak- demi adiknya, menurut Kinara lebih cocok disebut seperti ... terjebak di neraka!


“Kadang butuh pengorbanan buat kebahagiaan orang lain,” [page 8]


Kania tidak tahu menahu soal perjanjian yang terjalin antara kakaknya dengan Romeo. Kinara juga tidak pernah memberitahu adiknya perihal itu. Biarlah, Kania merasa jika kedekatannya dengan Romeo adalah murni sebuah ketertarikan antara dua orang tanpa adanya rekayasa dan keterpaksaan. Satu-satunya orang yang mengerti situasi Kinara hanyalah Calista -sahabat Kinara-.


Makin lama, hubungan Romeo dengan Kania makin dekat. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Kania. Bagaimana tidak, Romeo secara langsung mengajak Kania untuk datang ke Pelita Cup, menyemangatinya bermain futsal. Tidak hanya itu, Romeo juga berlagak sangat manis kepada Kania. Tentunya, hal itu membuat Kania jatuh cinta se-jatuh-jatuhnya.


Sikap manis Romeo tentu saja bukan inisiatif diri sendiri, melainkan atas permintaan Kinara. Romeo sendiri tidak habis pikir, kenapa Kinara mau saja berkorban sampai segitunya hanya untuk kesenangan adiknya. Ini antara Kinara yang terlalu baik atau terlalu bodoh? Ye mene ketehe, tanya aja ke mba Ega Dyp.


Suatu hari, Calista mengutarakan pendapatnya mengenai hubungan Romeo dan Kania pada Kinara. Sebuah pendapat yang ternyata berpotensi memengaruhi kesehatan jantung Kinara di waktu mendatang. Sebuah pendapat yang bisa membuat Kinara tidak bisa tidur semalaman. Sebuah pendapat yang jika benar adanya, membuat Kinara menjadi sosok jahat yang tidak tahu diri -merampas kebahagiaan seseorang-.


“Gimana kalau lo yang jatuh cinta sama Romeo?” [page 32]


“Asal lo tahu, selama lo jadi asisten pribadi Romeo, otomatis lo jadi cewek yang paling deket sama dia. Emang lo bisa nyangkal pesonanya? Well, lo pasti pernah denger istilah cinta datang karena terbiasa, bukan?” [page 33]


“... Dugaan gue sih, kalo nggak lo yang jatuh cinta sama Romeo, Romeo yang jatuh cinta sama lo.” [page 34]


Kisah ini berlanjut hingga kemunculan tokoh Dastan dalam kehidupan Kinara. Entah mengapa, makin lama keduanya makin dekat dan itu membuat Romeo naik pitam. Apalagi, ketika Romeo tahu jika Dastan sempat mengutarakan perasaannya terhadap Kinara. Wah, jadi Romeo ini cembokur (cemburu)?


“Gue baikin, dianya malah nggak peka. Gue cuekin, dianya disambar orang lain. Mau ngungkapin, tapi jelas bakal ditolak.” [page 90]


Dunia sesempit daun kelor. Ya, mungkin itulah yang ada di benak Kinara kala itu. Dari sekian banyak murid di kelas, mengapa harus Romeo yang menjadi partner-nya dalam mengerjakan karya tulis ilmiah Bahasa Indonesia? Bukannya otak Romeo dangkal karena lemot, tapi pasti dia nggak mau diajak susah-susah mikir. Kesimpulannya, yaa itu sih sama aja kayak tugas individu bagi Kinara.


Namun siapa sangka, jika dalam proses mengerjakan KTI itu, Romeo ‘sedikit’ memberi kode bahwa ia jatuh cinta dengan seseorang. Bahkan mengusulkan judul “Analisis Sastra Romeo dan Juliet serta Dampaknya Bagi Remaja Masa Kini”. Kinara yang awalnya mengira bahwa Romeo benar-benar jatuh cinta pada adiknya, mendadak bungkam setelah mendengar ucapan Romeo. Hatinya mencelus, saat itu juga.


“Lo, mau, nggak, jadi Juliet gue?” [96]


Selain Dastan, ternyata ada juga yang naksir Kinara. Tidak diutarakan secara langsung sih, tapi melalui surat -semacam secret admirer gitu-. Suatu hari, saat pulang sekolah, Romeo dan Kinara hendak mengerjakan KTI di rumah Romeo *belibet nggak bacanya?. Namun, di tengah perjalanan, mereka terjebak macet. Demi membunuh kebosanan dan keheningan yang tercipta, Romeo menyuruh Kinara untuk membaca satu per satu surat yang dikirim oleh gadis-gadis pemujanya di sekolah.


Hingga sebuah hal tak terduga membuat rahang Romeo mengeras. Dimana ada sebuah surat berisi tulisan yang teramat sopan namun juga membuat hati Romeo dilanda kegelisahan dan kecemasan. Waduh, jadi ada surat ‘peringatan’ berkedok ‘minta izin’ untuk Romeo? Hmm, ternyata Kinara banyak yang naksir nih! Kira-kira, siapa yang ngirim surat itu?


“Kinara cantik, gue suka. Buat gue aja, boleh, kan?” [page 102]


Sebelumnya, terima kasih kepada Dastan dan si secret admirer yang naksir Kinara. Keberadaan kalian ternyata telah menyadarkan perasaan Romeo dan Kinara yang sebenarnya. Foila! Keduanya saling jatuh cinta, dan Romeo meminta pada Kinara untuk segera berhenti menjadi mak comblang antara dirinya dan Kania. Bagaimanapun juga, Kinara harus membahagiakan dirinya sendiri, bukan terus-terusan berkorban demi kebahagiaan orang lain.


Meski begitu, Kinara tetap nggak mau pensiun dari kerjaannya, yakni mak comblang antara adiknya dan si rupawan, Romeo. Alasannya klise, ia hanya ingin membuat adiknya bahagia, menebus kesalahan yang berakibat fatal di masa lalu, yang membuatnya tidak dianggap sama sekali oleh sang ibu. Memang apa sih kesalahannya Kinara di masa lalu?


Penolakan Kinara untuk berhenti menjadi mak comblang ternyata membuat Romeo geregetan sendiri. Dengan entengnya, ia malah mengajak Kinara backstreet (pacaran diam-diam). Dan bodohnya, Kinara malah mengangguk; menyetujui.


“... Gue nggak tahu apa yang bakal terjadi di masa depan, tapi gue janji gue bakal selalu ada buat lo di masa-masa tersulit lo nantinya.” [page 231]


Semua benar-benar berjalan mulus, tanpa ada kecurigaan mengenai backstreet relation mereka. Hingga suatu malam, tepatnya di hari ulang tahun Kania, Romeo memeluk dan membisikkan sesuatu pada Kania, yang membuat hati Kania bagai ditusuk jutaan pisau. Mulai malam itu juga, Kinara yakin, bahwa esok hari sampai seterusnya, ia akan semakin dibenci dan tidak diinginkan kehadirannya oleh ibu juga adiknya.


“Gue menghargai rasa suka lo. Tapi kita nggak bisa pacaran. Percaya atau nggak, sejak dulu, gue udah naksir sama kakak lo sendiri.” [page 262]


Kecewa, marah, benci itulah yang dirasakan Kania terhadap kakaknya. Kinara mencoba seribu satu cara untuk memberi penjelasan pada Kania, tapi ia menolak mentah-mentah. Ibunya yang mengetahui hal ini pun, bukannya menenangkan hati dua anaknya, malah menyalahkan Kinara atas semua kesialan yang terjadi, termasuk patah hati yang dialami Kania. Kinara benar-benar dicap sebagai anak tidak tau diri, yang bisanya hanya menyusahkan, tidak berguna, dan sederet kalimat lainnya yang tidak pantas dilontarkan oleh ibu terhadap anaknya. Hati Kinara benar-benar hancur, sampai-sampai ia berniat ingin mengakhiri hidup, saking lelahnya disalahkan.


Awalnya, Kinara mengira bahwa hubungannya dengan Romeo seperti kebanyakan remaja seusianya, lebih-lebih ia merasa bahwa keberadaan Romeo malah membuat banyak masalah dalam hidupnya. Namun, bukan Romeo namanya, jika tidak menyebalkan dan mengesankan di waktu bersamaan.


I’m a gentleman, and a gentleman always means what he says, itulah yang dikatakan Romeo. Demi membuktikan ucapannya itu, ia membantu Kinara bangkit dari keterpurukan dan selalu berada di sisi Kinara saat masa-masa tersulit, termasuk membantu Kinara membuktikan pada ibunya perihal kejadian di masa lalu yang membuatnya dibenci dan begitu tidak diinginkan.


Mampukah Kinara bangkit dari keterpurukannya itu? Tulus-kah perasaan Romeo pada Kinara? Bagaimana dengan Dastan dan si secret admirer Kania? Apakah Romeo berhasil membantu Kinara menyelesaikan semua masalahnya, termasuk kejadian di masa lalu itu? Lantas, bagaimana hubungan adik-kakak antara Kinara dan Kania? Bagaimana akhir dari kisah Romeo-Kinara? Tetap berlanjut pada hubungan backstreet atau sudah public? Penasaran? Silahkan pergi ke toko buku terdekat atau hidupkan data seluler untuk memesan di toko buku online dan baca versi lengkap ter-mantulnya di novel cetak.


“Kita masih SMA, kata selamanya itu terlalu jauh buat kita gapai. Nggak ada jaminan lo nggak bosen sama gue suatu saat nanti.” [page 311]


***


Fyuuuuh! Akhirnya kelar juga review kali ini. Percaya atau nggak, saya nulis ini sampe otak berasap, sebelas dua belas sama cerobong asap. Gimana nggak berasap, orang saya nulis review ini di sela-sela nunggu giliran masuk laboratorium komputer buat menempuh USBN. Keren nggak tuh?


Nggak tahu, kenapa tangan saya gatel banget pengen selesaiin review novel ini. Entah karena memang bacaan dan alurnya srek di hati, atau karena memang ‘sedang’ merasakan di posisi ini? Eits, bukan posisi yang jadi asisten pribadi itu ya, tapi posisi mak comblang-nya hehe. Najis, malah kode curhat.


Oiya, saya baca novel ini bukan berupa versi cetak, melainkan versi digital, alias e-book. Kalian bisa beli e-booknya di play books, akun mizan digital publishing dengan harga Rp 42.500 (normal sebelum ada diskon). Nah, kebetulan waktu itu ada diskon, jadi 20 ribuan kalo nggak salah. Saya yang notabene pengabdi diskonan pun tertarik untuk segera membeli. Lumayan, hemat 50ribuan dari harga cetaknya, bisa buat beli kuota. HAHA.


Ok, kayaknya kali ini saya banyak bacot ya? Wkwk. Tanpa babibu lagi, mari simak poin keunggulan dan kelemahan kisah manis-romantis yang berhasil bikin nangis-meringis karya Ega Dyp ini.


Keunggulan :
  • Alur ceritanya menarik dan pas banget. Nggak terkesan dicepetin atau dilambatin. Jadi, enak dibaca, berasa ngalir kayak air gitu.
  • Tokoh dan penokohannya nggak berlebihan, sesuai dengan target pembaca, yakni remaja. Kesan nyata alias realistis tokohnya itu terasa banget. Jadi, kalo pun ngebayangin, nggak menyebabkan ‘halu’ level akut kok.
  • Plot twist tak terduga yang berhasil membuat pembaca terkesima.
  • Ada dialog dan bagian-bagian yang humoris dan bikin ngakak. Jadi, nggak bosen bacanya. Contohnya :


“Lo tuh, bener-bener ngeselin. Ngeselin dalam artian yang sebenernya. Lo orang yang bikin gue kesel minta ampun. Saking keselnya, gue pengin jedot-jedotin jidat lo ke tembok biar ngeselinnya nggak kumat.”
 [page 193]


  • Bahasanya ringan dan mudah dimengerti. Intinya nggak ruwet, no ribet, tanpa njelimet.
  • Konflik yang disajikan juga tidak ‘terlalu jahat’ untuk ukuran remaja SMA. Yang paling saya suka, konfliknya ini benar-benar terselesaikan, terkupas tuntas tanpa bekas. Satu kata; DAEBAK!
  • Covernya menarik dan eye-catching. Kayaknya mustahil, kalo saya nggak tertarik sama cover design novel terbitan Bentang Pustaka. Pasalnya, design novel-novelnya ciamik, dan bikin mupeng.
  • Quote-able dan mengandung moral value yang sangat amat disayangkan kalo nggak kalian baca.


Kelemahan :
  • Masih ditemukan beberapa typo. Mungkin sekitar dua atau tiga kesalahan. Tapi, itu nggak berpengaruh terhadap isi kalimatnya. Jadi, sebenernya it’s okay lah.
  • Ada beberapa pemborosan kalimat, seperti beberapa kalimat yang bisa dijadikan satu atau kalimat yang terkesan diulang-ulang.


Over all, sepertinya bintang 5 pas untuk karya Ega Dyp ini. Mengingat, pemberian rating maksimal tersebut sebanding dengan karyanya yang sukses membuat saya benar-benar puas membaca dari awal sampai akhir. Serius ini, nggak bohong, karena saya pun juga nggak dibayar buat ngomong demikian.


Nah, dari sekian ribu kata di atas, apakah kalian penasaran sama kisah Romeo dan Kinara? Kalo kalian penasaran, silahkan beli novel atau e-booknya, dengan catatan yang legal alias original, no kw-kw an. Dengan begitu, kalian juga bakal dapet pahala, karena menghargai karya orang lain.


Oiya, penilaian bersifat objektif dan SAMA SEKALI tidak memiliki niatan untuk menjatuhkan atau membandingkan penulis.


Terima kasih sudah membaca.


Silahkan tinggalkan jejak dengan membubuhkan komentar sebagai penyemangat saya untuk menuliskan review-review terbaru.


BONUS - SPOILER QUOTES :
~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~


“Gimana cara gue bisa deket sama orang yang bahkan nggak gue kenal dan belum tentu gue suka?” [page 6]


“Lo nggak akan ngerti seberapa hebatnya perasaan cinta bisa memengaruhi hidup orang.” [page 27]


“Dicintai itu emang hal yang menyenangkan. Tapi, mencintai itu jauh lebih menakjubkan.” [page 86]


“Ada badai. Di tempat racun ternetralisir dalam tubuh gue.” [page 102]


“Nggak apa-apa kalau mau nangis di depan gue, asalkan jangan nangis karena gue,” [page 109]


“... Setiap orang bebas untuk jatuh cinta dengan siapa pun dan dengan cara bagaimanapun. Dan, jadi secret admirer bukan cara yang salah, malah terkesan romantis karena lebih terasa usahanya biar bisa narik perhatian lo!” [page 118]


“Mungkin kayak kata lo tadi, omongan gue bullshit banget. Nasihat gue sampah. Ya, tapi menurut gue, stuck ke kenangan yang bikin sakit itu juga nggak ada gunanya. Hidup terus berjalan.” [page 134]


“Gue selalu berusaha ngelupain kenangan itu, berdamai dengan masa lalu, itulah sebabnya gue masih hidup sampe sekarang.” [page 134]


“Gue sebenernya mau banget ngedeketin lo secara langsung, tapi gue tahu itu nggak gampang. Selain karena kita sulit berkomunikasi di sekolah, ada penghalang besar yang misahin lo dari cowok macem gue.” [page 170]


“Gue suka sama lo, tapi lo nggak pernah nyadar.” [page 195]

Continue reading REVIEW + RESENSI NOVEL "RESIST YOUR CHARM" by Ega Dyp [Pesonamu Sungguh Mematikan!]